Tips Liburan Sekolah di Tengah Pandemi: Tetap Seru dan Aman

 Tips Liburan Sekolah di Tengah Pandemi: Tetap Seru dan Aman


Udah hawa-hawa liburan sekolah ya, detikers? Makin dorongan nih menyambut liburan sebab kebijakan libur sekolah telah ulang ke kalender akademik yang ditetapkan masing-masing pemerintah daerah. Tetapi, dengan situasi yang masih di sedang pandemi, bagaimana sebaiknya kami isi libur sekolah?

Psikolog Ari Pratiwi berasal dari Universitas Brawijaya menuturkan, liburan di sedang pandemi wajib disiapkan baik oleh siswa maupun dengan orang tua. Begini triknya.


Baca juga:

Aturan Libur Sekolah di Dalam dan ke Luar Kota, Cek Ketentuannya

Tips Libur Sekolah saat Pandemi paket wisata pulau seribu

Literally Liburan

Pertama, mental dulu yang wajib disiapkan. Konselor Pusat Pengembangan Pendidikan Akademik dan Profesional UB ini menjelaskan, siswa saat ini mengalami situasi libur sekolah yang tidak sama dengan sebelum pandemi. Yang dulu satu sesi sekolah offline penuh dan dilanjutkan dengan satu sesi libur sekolah penuh, kini beda cerita.


Jadwal sekolah yang belum seluruhnya luring saat pandemi, kata Ari, merubah situasi sekolah yang bisa menjadi belum optimal di beragam daerah. Nah, supaya tidak "libur rasa sekolah" atau "sekolah rasa libur", kata Ari, siswa wajib menetapkan terhadap diri bahwa libur adalah saat yang seluruhnya dipergunakan untuk menyegarkan diri lagi.


"Jangan libur rasa sekolah. Jadi libur itu literally libur, untuk refreshing," tutur Ari terhadap detikEdu, Kamis (16/12/2021).


Di Rumah atau di Luar?

Ari menuturkan, liburan tidak wajib pergi ke luar rumah. Namun, pandemi yang menyebabkan siswa telah memadai lama tidak tidak bepergian, bisa menjadi menyebabkan permohonan untuk bepergian.


Jika inginkan tetap di rumah, kata Ari, tersedia banyak perihal yang bisa dilakukan. Kuncinya, melakukan perihal di luar formalitas sehari-hari. Contoh, jika telah capek menatap layar, cobalah menyebabkan kue, mengecat sesuatu di rumah, menyebabkan kerajinan tangan, dan lain-lain.


Program liburan online, sambungnya, terhitung bisa dicoba. Contoh, turut bootcamp atau kelas menggambar karakter, menari, sampai kelas coding.


Hangout Tanpa Keluarga

Dosen Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya ini menuturkan, sejalan tumbuh kembang siswa, anak umur SMP dan SMA akan cenderung sibuk dengan kawan dan circle-nya, yang tidak seluruhnya bisa diikuti orang tua.


Untuk itu, playdate, menginap di rumah teman, atau pergi dengan kawan bisa menjadi pilihan. Yang wajib disiapkan, kata Ari, khususnya yakni prokes di era pandemi.


Masker cadangan, contohnya, wajib dihitung dan disiapkan kebutuhannya cocok durasi bepergian. Begitu terhitung hand sanitizer, di samping mempraktikkan jaga jarak. Orang tua, kata Ari, punya peran untuk mengingatkan ini terhadap anak.


Ari mengingatkan, siswa SMP dan SMA terhitung wajib tetap mengerti dan memelihara diri dengan menerapkan prokes.


"Jangan sebab melihat sepanjang ini tidak tersedia yang sakit, yaudah berarti aman, tidak begitu. Ini pencegahan, menjadi wajib ditanamkan jika inginkan bepergian tanpa keluarga," tuturnya.


Pilih-Pilih Destinasi

Jika memutuskan untuk bepergian, penentuan destinasi terhitung penting supaya liburan seru. Destinasi yang tepat bagi siswa, kata Ari, bisa sesuai dengan formalitas tahunan di rumah dan preferensi bagian keluarga.


Diskusi soal area libur sekolah dengan orang tua terhitung memancing kedekatan, lho. Di samping itu, kata Ari, diskusi soal destinasi dan preferensi untuk libur sekolah bisa menunjang siswa belajar memutuskan sesuatu, terasa dan belajar terlibat di dalam keluarga, dan terhitung berpikir kronis soal destinasi yang tepat bagi keluarga.


Ari mengatakan, destinasi tepat adalah destinasi di mana semua bagian keluarga bisa bahagia di sana. Destinasi tepat terhitung berarti sebuah destinasi punya harga terjangkau, bisa dikunjungi di situasi pandemi dan rawan bencana, di musim hujan, dan situasi lain.


"Jadi pengennya ke mana, wajib seneng seluruhnya sama kesepakatan tersebut," kata Ari.


Baca juga:

6 Film Khas Liburan Sekolah Awal 2000-an, Pernah Kondang di Zamannya

Cek Syarat Masuk

Sebelum bepergian, Ari mengingatkan, jangan lupa pastikan syarat masuk tiap destinasi wisata dan syarat bepergian. Contoh, hasil tes PCR, antigen, sertifikat vaksin atau PeduliLindungi. Dengan demikian, siswa bisa mengecek dulu, apakah tempat-tempat tersebut terlalu mungkin didatangi.


Ari menambahkan, di dalam persiapan syarat, orang tua siswa terhitung berperan untuk mengkomunikasikan pembatasan bepergian dan syarat-syarat berkenaan pandemi di area wisata.


Jaga Semangat dengan Plan B

Udah dorongan liburan, tahu-tahu enggak bisa liburan ke area incaran. Kalau telah begini, kata Ari, orang tua dan siswa bisa memiliki rencana konsep kedua atau plan B. Jauh-jauh hari, siswa dan orang tua bisa sharing opsi konsep libur sekolah, baik di di dalam kota, maupun luar kota. Jangan lupa cek ketentuan yang berlaku di perjalanan dan di area tujuan, destinasi incaran adik atau kakak, barang yang wajib dibawa, dan kesibukan yang mau dilakukan.


"Lalu jika enggak bisa bepergian, berarti wajib (libur sekolah) di rumah. Nah siapkan juga, perumpamaan mau ngapain. Ini bisa sambil didiskusikan juga," imbuhnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Jualan Online Laris di Marketplace, Pelajari 5 Buku Ini

Tips Menghasilkan Foto Bokeh yang Maksimal